Mendaki Puncak Fansipan yang Sangat Tinggi

Akhirnya sampai juga ke puncak Indocina Fansipan yaitu dengan ketinggian 3134 M. Rasanya seneng banget bisa ngerasain suasana trekking lagi. Cuaca gerimis & kabut yang mengiringi awal perjalanan malah bikin semangat makin tinggi, karena jujur emang udah lama kangen ama suasana pendakian yg begini. Saran dari gue siapin fisik yang optimal sebelum mendaki ke puncak Fansipan, karena jalurnya cukup menantang. Dan pilihlah agen lokal untuk mengorganize trip kalian, karena peraturan cukup ketat dan diwajibkan menggunakan guide setempat.

Dan dikarenakan keterbatasan waktu, akhirnya kami memilih trekking menuju puncak Fansipan, yang memakan waktu kurang lebih 9 jam perjalanan, dan turun kembali ke Sapa menggunakan cable car, sehingga bisa ngerasain langsung dua cara menuju puncak Fansipan ini. Normalnya pendakian disini menghabiskan waktu 3D2N, jika ingin ditempuh dengan jalur trekking untuk pulang perginya, atau bisa memilih 2D1N, dimana kita bisa trekking menuju puncak Fansipan dg bermalam di shelter yg sudah disediakan, dan turun kebawah dg cable car. Banyak pilihan buat menikmati keindahan atap dari Indocina ini. And big Thanks to my hike partner

Masih kebayang keseruan pendakian kemaren ke Puncak Fansipan. Walaupun diguyur hujan dan kabut di awal pendakian, dan dikasih cuaca cerah pas di puncaknya jadi bikin pendakian ini lengkap banget pengalamannya. Banyak yg nanya kondisi trek disini mirip gunung apa kalau di Indonesia. Menurut gue pribadi ngeliat kondisi trek yg 70% di dominasi tanjakan, kadang ada sungai kecil, dan hampir nggak ada bonus sama sekali ini, mengingatkan perpaduan trek di Kerinci, Cikuray, dan Ciremai via Linggarjati.

Oh iya, berbeda dengan pengunjung yg memilih utk naik cable car ke puncak Fansipan, bagi pendaki yg memilih trekking, harus membuat permitt terlebih dahulu, karena kawasan ini masuk ke area Hoang Lien National Park. Kemaren banyak banget dijelasin sama guidenya tentang flora yang ada di Taman Nasional ini. Dan satu lagi yang paling gue kagumin adalah bagaimana fasilitas yg udah dibuat disini disini terjaga dengan baik. Semoga nanti di Indonesia juga begitu, segala fasilitas yg udah disediakan buat pendaki dapat dijaga dengan baik