Masih Ada Komodo Liar di Pulau Padar?

Masih Ada Komodo Liar di Pulau Padar?

Apakah kamu pernah jalan – jalan ke pulau Padar? Rupanya di pulau ini terdapat komodo liar yang masih hidup bergerombolan namun jarang terlihat karena takut dengan manusia. Apakah komodo bukan hanya hidup di pulau komodo saja? Ini dia perjalanan dari seorang travel blogger yaitu Ashari Yudha pada saat pergi ke pulau Padar.

Kata orang, masih ada komodo liar yang hidup di sekitaran pulau Padar.

Mungkin rata-rata orang hanya mengetahui bahwa Komodo yang menjadi ikon pariwisata di kepulauan Komodo hanya hidup di sekitar pulau Rinca dan pulau Komodo. Tetapi kenyataannya, tidak seperti itu. Ada beberapa pulau lain yang menjadi habitat dari sang naga ini. Contohnya ada pulau Nusa Kode, dimana di pulau ini komodo benar-benar hidup liar hingga hanya didatangi oleh peneliti saja, dan ada juga pulau Gili Lawa yang sekarang ditutup. Padahal sekitar enam tahun yang lalu, Gili Lawa adalah spot yang luar biasa indah. Sayang seribu sayang, sempat terjadi kebakaran hebat yang akhirnya berujung Gili Lawa ditutup dari para pengunjung. Beruntung saat itu saya masih sempat mengunjunginya langsung sebelum Gili Lawa ditutup.

Apakah pulau Padar juga menjadi habitat Komodo? Jawabannya iya, menurut para ranger dan orang setempat. Tapi, si Komodo pulau Padar ini tinggal di bagian pulau yang lain, bukan di sekitaran track pendakian bagi para wisatawan. Meski begitu, kita harus tetap selalu waspada, karena yang namanya hewan liar nggak pernah bisa diprediksi.

Berkaca dari Gili Lawa yang dulunya sempat menjadi destinasi pilihan lalu ditutup, seyogyanya kita juga harus bisa menjaga pulau Padar agar tak terjadi hal yang sama. Simpel saja, ikuti peraturan para ranger di lokasi, tak berjalan keluar dari jalur yang sudah disediakan, dan tak mengambil apapun kecuali foto. Bagaimanapun, kita adalah tamu di pulau Padar, sedangkan satwa dan apapun didalamnya merupakan tuan rumah.

Nggak pengen kan kecantikan kepulauan Komodo ini hanya bisa dinikmati kita, tetapi nggak bisa dinikmati oleh generasi setelah kita?