Merokok dapat Membahayakan Kesehatan juga Merugikan Masyarakat

Orang yang merokok adalah penyebab utama terjadinya penyakit yang tidak bisa menular seperti penyakit koroner, stroke, penyakit paru dan kanker serta dapat menyebabkan diabetes melitus yang dapat menyebabkan kematian termasuk juga negara Indonesia. Jika kamu adalah orang yang mengonsumsi rokok akan membunuhmu dalam hitungan detik yang sudah terbukti bahwa dalam rokok terdapat tembakau yang dapat membunuh dari sepuluh juta orang setiap tahunnya pada tahun 2020.

Menkes menyatakan bahwa prevalensi pada perokok remaja yang berusia 13-17 tahun meningkat dua kali lipat selama 3 tahun dekat ini. Perokok remaja pada laki laki mencapai 67,4% sedangkan pada wanita 2,8% dan perokok pada orang dewasa hampir mencapai 79 % yang sudah terpapar asap rokok.

Selain dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan, perokok juga menyebabkan kerugian pada ekonomi, baik itu pada rumah tangga maupun pada masyarakat. Setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan biaya untuk pengobatan terkait pada rokok sebesar 3 Trilliun yang terdiri dari pengeluaran rawat jalan, rawat inap.

Mengutip pada laporan GATS bahwa kretek adalah salah satu produk tembakau yang sudah populer di Indonesia. Untuk membeli rokok kretek,Perokok harus mengeluarkan uang sebesar Rp.199.751 per bulan sebanyak 79.9% perokok membeli rokok dari warung atau kios.
Merek rokok yang paling populer di Indonesia diantaranya adalah Gudang Garam, Dji Sam Soe, Djarum Sampoerna. Oleh karena itu, sudah terbukti bahwa seluruh dunia, Merokok dapat membahayakan kesehatan dan sangat merugikan ekonomi masyarakat.

Dampak ekonomi pada orang yang merokok dapat menyebabkan dampak buruk yang bisa menyebabkan kematian prematur dan beban keuangan yang harus ditanggung oleh perokok. Biaya ekonomi dari merokok adalah biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung itu maksudnya barang atau jasa yang melibatkan biaya penggunaan layanan kesehatan dan biaya transportasi ke fasilitas kesehatan. Sedangkan biaya tidak langsung itu adalah hilangnya sumber daya misalnya waktu dan produktivitas yang sudah hilang akibat sakit karena orang yang sakit tidak dapat bekerja dan tidak mampu menghasilkan uang bagi rumah tangganya dan juga pada perawatan anak serta memperkirakan nilai produksi rumah tangga juga hilang.