Destinasi Liburan yang Wajib Anda Kunjungi

Stari Most

Saya pikir dengan memiliki visa Schengen masuk ganda selama 4 tahun, saya akan lebih sering bolak-balik ke Eropa. Ternyata kunjungan terakhir saya adalah di Bosnia & Herzegovina (seperti yang terlihat pada gambar ini) pada bulan Februari tahun lalu dan Belanda pada tahun sebelumnya.

Tetap saja saya sangat berterima kasih untuk menghemat ratusan Euro dan waktu berharga saya untuk mengajukan visa! Pada akhirnya, bukan soal bebas visa yang membuat kita bepergian ke tempat tujuan di luar negeri, tapi berapa banyak uang yang bersedia kita keluarkan. Jadi, traveling bukanlah sebuah kompetisi. Bener gak?

Dotombori Glico Sign Osaka

Ketika saya bepergian dengan rudiniway dan pajay.s, beberapa orang bertanya kepada saya, “Apakah Anda ibu mereka?” Dengan bercanda saya menjawab, “Tidak. Saya sugar mommy mereka!” Banyak yang percaya juga ketika saya bilang begitu. Apa memang saya terlihat tua sekali?

Saya mengenal 2 anak muda ini sejak saya mengikuti trip @maldiveshemat mereka pada tahun 2017 dan 2018. Di luar perjalanan mereka, kami terkadang hang out atau jalan-jalan bersama. Mereka sangat bersemangat dalam pekerjaan mereka dan telah mengembangkan bisnis dengan cepat. Bangga akhirnya bisa ikut trip @japanhemat bulan lalu!

Dua pria kece ini emang paling bisa bikin trip hemat dan menyenangkan! Tau aja tempat2 yang oke, terutama makanan2 yang enak. Yang mau join trip mereka ke Maldives, Jepang, India, dll langsung aja hubungi mereka ya! Sangat direkomendasikan!
PS: Emang gue keliatan kayak emak mereka ya?

Tel Aviv Israel

Tel Aviv dijuluki Miami dari Timur Tengah, Kota Nonstop, Kota Putih dan banyak lagi. Kota yang semarak ini memiliki pantai yang indah dan pernah merevolusi arsitektur dunia dengan Bauhaus-nya.

Dengerin aja kisah saya di Podcast tentang Tel Aviv di The Pineapple Dance-nya @indohoy (link di bio-nya, atau bisa search di Spotify). Psst.. ada kisah tentang dugem dan kencan sama cowok-cowok lokal lho! Eaaa! Eh kalian ada yang pernah kenal sama orang israel ga? Bagaimana? Kece kan?

Usai Pandemi Akan Segera Diving Kembali

Setahun sudah kita rasakan dampak pandemik ke berbagai aspek kehidupan kita. Tahun yang berat bagi kebanyakan manusia. Tidak terkecuali bagi saya. Sebuah tantangan yang terkadang terasa tak sanggup untuk terus berjuang.

Namun kebiasaan beraktifitas di alam, kebiasaan berpasrah kepada kekuatan yang jauh lebih besar, namun sekaligus berusaha untuk survive, sangat membantu diri saya.
Bagi saya, apa yang sudah dan sedang terjadi tidaklah lebih penting dibanding kesiapan untuk selalu bangkit kembali.

Banyak hal bisa hilang dalam masa sulit ini, tapi jangan sampai kehilangan passion terhadap apa yang menjadi kegemaran kamu. Hang in there, my friends!

DI MASA PANDEMI seperti sekarang ini sering diserang rasa kangen melakukan perjalanan lagi seperti dulu. Saya baru saja beberapa hari terakhir ini melakukan perjalanan bisnis yang melewati beberapa kota. Berujung dengan rasa capai sekali. Berat rasanya mata untuk dibuka, energi terasa terkuras.

Teringat saya kalau habis melakukan perjalanan diving, walaupun sama-sama bekerja, biasa berakhir dengan energi yang berbeda. Belakangan lagi baca soal IKIGAI, kayaknya itu bisa menjelaskan apa yang saya alami ini.

Kadang saya berharap bisa menyelam tanpa membawa kamera. Hanya membawa lensa yang menempel di badan: mata. Menikmati dengan lensa terbaik itu tentu berbeda dengan melihatnya di balik kamera.

Buat kalian yang suka melancong, kadang lupakanlah kameramu, lupakanlah selfie, dan nikmatilah keindahan di depan mu. Percayalah otak kita lebih penting dari SD card.
Memory kita lebih penting dari media sosial kita.

Jangan pegang – pegang terumbu karang, hewan, atau apapun yang ada di laut. Lalu, bagaimana dengan Bapak ini? Foto ini pernah mendapatkan penghargaan dari salah satu Universitas di USA untuk kategori konservasi.

Kita tidak bisa hitam dan putih memahami mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan di alam. Kita harus paham: apa tujuan di balik tindakan kita. Marilah hidup berdampingan sebagai satu spesies Homo sapiens dengan spesies lainnya. Kita bukan penguasa, kita “kakak tua” yang wajib menjaga “adik” lainnya.

Cara Menabung untuk Disisihkan Pergi Liburan

Akhirnya jalan bareng lagi! Kemarin seharian motoran sampe ke Ubud, sebelumnya rada worry gara2 semingguan Bali sebelumnya katanya ujan mulu kan, tapi akhirnya sewa motor juga dan ternyata mayan cerah, ujan cuma dikit aja pas sore, pas juga Yuji bisa ikutan bareng. Ada usul lokasi motoran lain yg asik di Bali?

Entah kenapa klo dapet rejeki lebih pasti lebih kepikir “nabung ah buat trip lagi” daripada “nabung mau beli tas apa sepatu”, padahal cewe sulit banget ya nahan godaan sepatu. Tapi makin sering traveling malah berasa duit yang digunakan buat traveling itu paling sepadan, rasa happy, serunya pas trip, pengalaman baru dan semua memori itu ga ternilai *tsahhh* tapi beneran deh, klo kita traveling, satu, dua atau tiga atau sepuluh tahun lagi pas liat foto-foto trip atau pas ketemu temen pas trip bareng pasti jadi inget lagi dan mostly happy dan jadi ketawa-ketawa inget memori pas travel, ya ngga.

Cara buat nabung kalau buat gue sih dibikin sadar diri aja kalau gimanapun kita butuh ada nominal di rekening yang bikin kita merasa aman (ada dana darurat, dana kebutuhan hidup beberapa bulan ke depan, terutama buat freelancer, plus dana tabungan buat traveling dong. Tiap orang juga alokasinya beda-beda, jadi ga perlu maksain mesti nabung 40% dari penghasilan karena liat temen bisa kaya gitu.

Kalau bisanya 10% why not, mungkin ga bisa sering-sering traveling tapi pas pergi ga pake was-was ngabisin tabungan kan, yang penting satu: konsisten wkwkwk, konsisten nabung itu memang awalnya sulit, tapi klo udah jadi kebiasaan mudah kok, dan tenang aja karena uang kita aman di bank soalnya ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jadi dana tabungan, deposito, giro, semuanya dijamin sama LPS dan kita mesti makin semangat nabung!

Yang pasti, biaya yang dikeluarkan untuk traveling menurutku sebanding banget kok dengan pengalaman yang bakal didapetin. Hidup itu singkat, gunakanlah sebijak mungkin dan jangan sampai menyesal di hari tua.

Eksplor Destinasi Wisata Menarik di Banyuwangi

3 hari kemarin aku berkesempatan untuk explore banyuwangi bareng enter traveller. Berangkat dari surabaya pagi dan tujuan pertama kami adalah pulau merah banyuwangi. Kami sampai di Pulau Merah Banyuwangi pada siang hari. banyak kegiatan yang dapat dilakukan disana mulai dari mengelilingi pulau dengan perahu, selancar sampai hanya bermalas-malasan di pinggir pantai. Jadi kapan kalian explore indonesia ? Gak bosen apa dirumah terus.

Setelah dari pulau merah aku berlanjut ke Kawah ijen. Ditengah perjalanan kita mampir untuk makan malam di warung sego tempong bu nur salah satu warung tempong terkenal di banyuwangi. Sego berarti nasi dan tempong berarti tampar yang dimana arti nasi tempong adalah nasi yang ditampar bagaimana tidak pedas dari sambal nasi tempong terasa sangat pedas dimulut. Dan akhirnya kami melanjutkan ke kawah ijen. Jika anda lewat jalur banyuwangi harap berhati-hati ada 3 tanjakam beruntun yang sangat curam disana mobil yang kami tumpangi sempat mundur dan mengharuskan kami harus turun. Dan akhirnya tibalah kami di pintu masuk kawah ijen. Kami segera melakukan tracking selama 2 jam untuk mencapai kawah. Di atas kawah sangat dingin sehingga lami hanya dapat menjepret sedikit gambar.

Setelah turun dari kawah ijen kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya yaitu pulau Menjangan. Pulau Menjangan terletak di Taman Nasional Bali Barat. Di pulau Menjangan anda dapat melakukan snorkling dan jelajah pulau. Jarak dari Pantai Bangsring (tempat start Kapal) ke Pulau Menjangan sekitar 30 menit ditempuh dengan kapal Kecil. Ombak selama perjalanan relatif tenang.

Setelah dari Menjangan kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya yaitu Pulau Tabuhan. Pulau yang secara administratif terletak di Banyuwangi. Butuh waktu sekitar 45 menit dari Menjangan ditemani ombak yang lumayan tinggi menjelang sore hari. Pulau ini sangat sepi hanya ada 2 warung dan tidak ada apa” lagi. Namun sayang di sisi Barat pulau sampah mulai masuk ke dalam pulau. Alangkah baiknya jika kita semua memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan. Sekian cerita perjalananku di Banyuwangi.

Pilihan Hidup Membawa Kita ke Pengalaman Tak Terduga

Setiap kali naik Lawu via Cemoro Sewu, saya selalu flashback ke memori 6 tahun lalu, ketika saya pertama kali naik gunung langsung di ajak tektok start jam 12 malam di jalur ini. Rasanya? Jelasss… ambyarrrr..hahaha. Tapi dengan pengalaman tersebut, saya pun belajar bahwa sangat tidak disarankan untuk mengajak teman/kerabat yang pertama kali naik gunung untuk start pendakian malam hari.

Selain lebih riskan sesak nafas karena tumbuhan menghasilkan CO2, malam hari adalah waktu bagi tubuh untuk beristirahat berdasarkan proses metabolisme. Resiko hipotermia akan lebih besar, karena pendakian malam cenderung mengantuk sehingga akan lebih banyak beristirahat, dan cuaca lebih dingin karena tidak adanya panas/sinar matahari.

Kita tidak bisa menyamakan endurance orang yang PERTAMA KALI mendaki dengan orang yang sudah SERING mendaki, karena secara mental ketika di alam pun sudah pasti berbeda. Katanya sih, start pendakian malam itu biar nggak kerasa jauh karena jalannya nggak keliatan, padahal mau jauh apa dekat juga nggak ada bedanya asal kita bisa menikmati perjalanannya, apalagi pemandangannya.

Ngomong – ngomong aku mau sedikit cerita bahwa setelah 11 bulan perjuangan, beberapa kali pendakian penuh drama, jungkir balik take shot video, dan melewati banyaknya malam tanpa tidur karena ngedit video, serta makanan instant yg setia menemani ketika bergadang, AKHIRNYAAAA channel YouTube the slacker hiker udah tembus 1K subscribers lho!! HAHAHA TERHARU BANGET. Tiba2 inget waktu bulan pertama bikin channel, subscribernya gak nyampe 20 dan hampir nyerah. Tapi untuk aja waktu itu menyerah bukan menjadi pilihan kami. Kami berniat untuk terus berjuang dan menjalankan hobi yang kami sukai.

Makasih banget buat semua teman2 atas apresiasinya, yang berkenan untuk nonton, terutama buat yang udah bersedia subscribe dan mengikuti proses perjalanan kami. Kami telah bertekad akan terus konsisten dan tidak akan pernah berhenti untuk menjelajahi Indonesia dan membagikan cerita kami kepada kalian semua. Sampai jumpa di trip berikutnya! Jangan tanya kemana ya, biar jadi kejutan untuk kalian semua.

Negara yang Wajib Kamu Kunjungi Sebelum Mati

India yang Unik

Tidak ada negara yang seunik India. Ini adalah perjalanan saya yang sangat mengesankan dan saya belajar banyak hal di sana. Kami bangun jam 5 pagi, menunggu matahari terbit di tepi sungai Yamuna. Sungai ini adalah sumber segalanya. Di sini, kami melihat ribuan burung terbang dengan indah, memenuhi langit pagi itu. Percaya atau tidak, keindahannya sangat berbeda dengan kondisi sungai yang sangat kotor. Hampir semua sampah berakhir di sini. Sangat sedih. Namun, umat Hindu percaya sungai ini adalah salah satu dari tiga sungai suci, dan banyak orang masih memandikan tubuh mereka di sana, karena mereka percaya itu dapat menyucikan pikiran dan jiwa mereka.

Portugal Negara Dongeng

Halo Sintra… Tempat ini bak kota dongeng yang terdapat di Portugal. Pada hari terakhir saya di Portugal, saya memutuskan untuk melakukan perjalanan satu hari dari Lisbon ke Sintra dengan kereta api. Di Sintra, Anda dapat mengunjungi banyak situs warisan yang indah. Ini menakjubkan!

Kota ini cukup kecil tetapi memiliki segalanya. Jika Anda ingin mengunjungi istana-istana ikonik seperti Istana Pena, Quinta Da Regaleira, dan Istana Nasional Sintra, Anda harus naik kereta pertama di pagi hari. Mereka terletak cukup dekat satu sama lain tetapi antriannya gila! Favorit saya adalah Quinta De Regaleira karena gaya Istana ‘Gotik’, dan kurang turis. Benar-benar ingin kembali ke Portugal untuk mengunjungi Madeira dan Azores lain kali.

Yunani Kota Bersejarah

Bermimpi untuk kembali ke Yunani. Santorini dan Mykonos adalah kota favorit saya yang cantik. Layak untuk dikunjungi tetapi terlalu ramai terutama pada saat peak season. Untuk mendapatkan foto kincir angin ikonik di Santorini, saya menunggu hampir 15-20 menit.
Sejujurnya, saya lebih suka Mykonos daripada Santorini. Di Mykonos, jalan lebih sempit dan kurang turis.

Saya hanya punya lima hari di Yunani dan itu tidak cukup. Yunani memiliki banyak pulau yang indah untuk dijelajahi. Apakah Anda pernah ke Yunani? Adakah pulau yang ingin Anda rekomendasikan untuk dikunjungi? Apa kota Eropa favorit Anda?

Tidak Sabar Menunggu Thailand Open Border Lagi

Udah lama banget rasanya nggak jalan-jalan jauh untuk hunting lagi ke berbagai tempat menarik. Walaupun belakangan memang sudah bisa pergi keluar kota untuk join event. Tapi tetap aja rasanya kangen banget bisa pergi bebas kemana aja.

Pengen foto pemandangan yang menakjubkan dan juga jalan-jalan di kota lain dengan arsitektur menarik. Ini adalah foto yang aku ambil saat pergi ke Thailand namanya “Muangboran The Ancient City”. Tempat ini berkesan banget buat aku karena keunikan tempat ini sampai dijuluki sebagai Museum Luar Ruangan terbesar di dunia karena memiliki luas 320 hektar dengan 116 bangunan di dalamnya dengan berbagai ciri khas arsitektur khas Thailand.

Bukan Thailand namanya kalo ngga penuh kejutan di kotanya. Next time aku pengen dateng lagi kesini dan mungkin akan coba datengin tempat penangkaran buaya yang ada di Provinsi Samut Prakan dekat dari monumen ini.

Beneran ngga sabar buat jalan jalan lagi ke Thailand nanti pas border di buka. Ada yang kangen Bangkok juga ngga selain aku? mungkin diantara kalian ada yang udah Planing mau kemana-mana aja di Thailand setelah ini? Challange Accepted! Kemarin baru aja dikasi tantangan sama wisata thailand untuk recalling all the memories from my last Thailand Trip. So here we go guys!

Sebagai seorang fotografer, aku selalu ingin berbagi cerita dibalik setiap gambar yang aku tangkap melalui lensa. Aku ingin menangkap setiap momen traveling melalui seni fotografi. Melalui sosial media, aku ingin membagi keseharian travelingku jg memperkenalkan dunia travel & fotografi ke lebih banyak anak muda Indonesia.

Aku tau bahwa 1 menit ngga akan pernah cukup menunjukan seberapa menyenangkannya trip ku di Thailand. Disana aku jalan jalan di banyak tempat mulai dari Bangkok, Chiang Mai, Chiang Rai dan masih banyak lagi. Aku yakin semua pasti kangen sama setiap sudut kota di Negara ini waktu musim liburan. Makanan, tempat wisata, pusat perbelanjaannya dan banyak lagi. Hari ini gapapa kita cuma bisa lihat-lihat kenangannya dulu.

Pentingnya Rekan Pendakian yang Selalu Menyemangati

Sensasi turun dari puncak semeru itu luar biasa. Terutama bagi pengidap acrophobia tingkat akut seperti saya. Curamnya trek di Jalur ini menyebabkan saya harus berjalan berhati-hati. Disaat rekan dan pendaki lainnya mampu merosot dengan lancar, saya hanya bisa berjalan turun sedikit demi sedikit karena takut dengan pemandangan jurang didepan mata. Tapi saya selalu mencoba melawan rasa takut saya dengan ketinggian seperti ini. Karena bagi saya tantangan seperti ini yang merupakan sensasi paling mengasyikan ketika mendaki gunung.

Rinjani merupakan salah satu gunung favorit yang menyediakan paket komplit buat pecinta outdoor activity, termasuk saya sendiri. Tidak hanya sensasi hiking saja yang saya rasakan disini. Pengalaman berenang di danau Segara Anak juga merupakan salah satu aktivitas yang sangat mengasyikan disini. Tak lupa sensasi berendam di hot spring juga tak pernah saya lewatkan. Sensasinya luar biasa. Lelah otot yang dipaksa melewati trek yang cukup berat selama pendakian bisa rileks seketika ketika berendam di air panas ini. Begitu kayanya spot-spot menarik di Rinjani membuat saya selalu jatuh cinta dengan pesona Gunung ini.

Masih teringat jelas bagaimana menyiksanya pendakian pertama saya ke Rinjani. Hari pertama ketika mendaki bukit penyesalan rasanya sangat menyiksa. Pasalnya saya sedikit memaksakan diri pada saat itu, saya mendaki dalam kondisi badan tidak fit karena baru saja sembuh dari muntaber. Badan lemas, BAB berkali-kali dan muntah-muntah sepanjang jalan mewarnai perjalanan saya hari itu. Namun ajaibnya semua sakit yang saya derita hilang perlahan ketika saya tiba di Plawangan Sembalun saat mentari terbenam. Nampaknya keindahan sunset Plawangan Sembalun kala itu adalah obat mujarab bagi saya.

Tidak terbayang oleh saya apa yang akan terjadi jika saya mendaki gunung tanpa rekan – rekan seperjuangan yang selalu menyemangati saya. Pengalaman pendakian pertama saya adalah muntaber dan badan panas dingin. Saya juga mimisan selama 4 hari berturut – turut sehingga sangat merepotkan para rekan pendaki. Namun, tidak ada yang mengeluh dan tetap memberikan semangat serta energi yang positif.

Musim Dingin di Sapporo Jepang Hingga Turun Salju

Suasana musim dingin di Sapporo Jepang sangat cantik. Salah satu bagian yang paling indah dari perjalanan adalah mengingatnya dan menceritakannya kembali. Dan malem ini kangen banget momen keliling Maruyama Park sendirian celingak celinguk kesenengan liat momiji di pohon-pohon yang ada di taman-taman ini berbalut salju pertama yang turun di winter tahun ini.

Traveling pas musim dingin itu kudu persiapan yang extra, terutama masalah pakaian. Gue yang tadinya gak expect bakalan turun salju di Sapporo jadi kelabakan nyiapin jaket dan sepatu, karena peralatan yang gue bawa cuma buat autumn. Alhasil hari pertama dan kedua kedinginan banget, sepatu bocor sana-sini masuk rembesan salju yang mencair. Jadi ditengah nikmatnya momen nikmatin momiji begini terpaksa harus nahan dari tersiksanya kedinginan disini.

Salah satu tempat favorite selama di Hokkaido kemarin adalah Moerenuma Park. Sekitar setengah jam dari pusat kota Sapporo, dapat ditempuh dengan menggunakan subway dan dilanjutkan dengan local bus, sampailah di gerbang taman ini yang berbentuk sebuah jembatan panjang. Pas kemarin kesini sepi banget nggak ada orang sama sekali, sampai bingung mau muter jalan kemana saking luasnya.

Ada dua bukit dan beberapa monumen yang dibangun di taman ini. Tempat ini yang pertama kali bikin gue nyasar di Sapporo. Karena bingung transportasi untuk pulangnya. Bus lokal yang lewat jarang banget, ditambah nggak ada petunjuk dari tulisan latin sama sekali bikin bingung bus yang dipilih ke tujuan mana.

Alhasil nunggu hampir 2 jam sendirian di halte, kedinginan+kelaperan (nggak ada toko jualan makan disekitar sini), terus masuk angin, akhirnya pusing mual dan muntah. Ini pengalaman paling kocak perjalanan kemarin. Dan sekarang kangen banget momen solo trip keluar, tapi nggak tau kemana.

Kangen banget sama suasana putih yang ada di Moerenuma Park ini. Yang paling diinget pas muter tempat ini adalah momen nyasar pas mau pulang. Karena tempatnya luas banget, dan udah ketutup salju semua jadi bingung jalan keluar itu yang mana, ditambah cuma sendirian pula. Ga sabar untuk perjalanan selanjutnya.