Musim Dingin di Sapporo Jepang Hingga Turun Salju

Suasana musim dingin di Sapporo Jepang sangat cantik. Salah satu bagian yang paling indah dari perjalanan adalah mengingatnya dan menceritakannya kembali. Dan malem ini kangen banget momen keliling Maruyama Park sendirian celingak celinguk kesenengan liat momiji di pohon-pohon yang ada di taman-taman ini berbalut salju pertama yang turun di winter tahun ini.

Traveling pas musim dingin itu kudu persiapan yang extra, terutama masalah pakaian. Gue yang tadinya gak expect bakalan turun salju di Sapporo jadi kelabakan nyiapin jaket dan sepatu, karena peralatan yang gue bawa cuma buat autumn. Alhasil hari pertama dan kedua kedinginan banget, sepatu bocor sana-sini masuk rembesan salju yang mencair. Jadi ditengah nikmatnya momen nikmatin momiji begini terpaksa harus nahan dari tersiksanya kedinginan disini.

Salah satu tempat favorite selama di Hokkaido kemarin adalah Moerenuma Park. Sekitar setengah jam dari pusat kota Sapporo, dapat ditempuh dengan menggunakan subway dan dilanjutkan dengan local bus, sampailah di gerbang taman ini yang berbentuk sebuah jembatan panjang. Pas kemarin kesini sepi banget nggak ada orang sama sekali, sampai bingung mau muter jalan kemana saking luasnya.

Ada dua bukit dan beberapa monumen yang dibangun di taman ini. Tempat ini yang pertama kali bikin gue nyasar di Sapporo. Karena bingung transportasi untuk pulangnya. Bus lokal yang lewat jarang banget, ditambah nggak ada petunjuk dari tulisan latin sama sekali bikin bingung bus yang dipilih ke tujuan mana.

Alhasil nunggu hampir 2 jam sendirian di halte, kedinginan+kelaperan (nggak ada toko jualan makan disekitar sini), terus masuk angin, akhirnya pusing mual dan muntah. Ini pengalaman paling kocak perjalanan kemarin. Dan sekarang kangen banget momen solo trip keluar, tapi nggak tau kemana.

Kangen banget sama suasana putih yang ada di Moerenuma Park ini. Yang paling diinget pas muter tempat ini adalah momen nyasar pas mau pulang. Karena tempatnya luas banget, dan udah ketutup salju semua jadi bingung jalan keluar itu yang mana, ditambah cuma sendirian pula. Ga sabar untuk perjalanan selanjutnya.