Siapa yang tidak tahu hobbit? Seperti yang kita tahu, hobbit adalah makhluk yang bertubuh pendek dan juga kerdil. Biasanya hobbit ini berukuran 60cm – 120cm, namun rata – rata ukuran hobbit adalah 1 meter. Uniknya, hobbit dipercaya memiliki telinga yang runcing seperti peri (elf). Berbeda dengan kurcaci, hobbit ini memiliki bulu tipis di sekujur tubuhnya dan kaki yang sangat kuat seperti kelinci.
Masyarakat percaya bahwa hobbit dapat hidup sampai dengan 130 tahun. Masa remaja hobbit adalah pada saat mereka berumur 33 tahun. Gerombolan hobbit biasanya tinggal di pohon dan sangat dekat sekali dengan alam sehingga sangat ahli dalam bercocok tanam dan membuat obat – obatan dari herbal.
Dikatakan di Indonesia terdapat juga keturunan hobbit yang ada di flores, nusa tenggara timur. Apakah benar masyarakat disana adalah keluarga dari hobbit? Atau hanya mitos belaka?
Gua yang cukup besar sekarang berada tepat didepanku. Stalaktit bergantungan diatas kepala, terlihat bekas galian dimana-mana. Untungnya, suasana gua tak terlalu gelap berkat cahaya matahari yang masuk dari pintu gua. Konon, di gua inilah ditemukan fosil Flores Hobbit.
Pada tahun 1960an, seorang pastor menemukan pecahan fosil-fosil di Liang Bua. Tetapi saat itu tak ada arkeolog yang percaya dengan penemuan Theodore Varhoeven, pastor itu. Menurut Varhoeven, dulu Flores merupakan tempat tinggal manusia purba yang berukuran mini.
Lalu sekitar 50 tahun kemudian, tahun 2000an Liang Bua gempar. Ditemukan fosil tengkorak berukuran mini di dalam Liang Bua. Lalu para arkeolog mulai meneliti dan terus menggali hingga sekarang. Menurut para peneliti, fosil yang ditemukan berumur sekitar 15.000 tahun yang lalu. Tetapi penelitian selanjutnya berdasarkan dating dan barang-barang yang ditemukan di sekitar Liang Bua, diperkirakan umurnya mencapai 50.000 tahun yang lalu!
Hingga sekarang, belum ada bukti pasti apakah penduduk desa ataupun Pak Victor yang bertubuh pendek merupakan keturunan Hobbit Flores. Tetapi aku percaya, dulunya Indonesia adalah home of the Hobbits. Dimana para manusia kerdil hidup dan berkoloni, sama seperti kita saat ini.